Boroko – Sebagai daerah yang pernah berdiri dua kerajaan besar, yakni Kerajaan Kaidipang Besar dan Kerajaan Bintauna, menjadikan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kaya akan potensi budaya. Apalagi jika keberadaannya dapat dieskplorasi lagi, sehingga kekayaan ini tidak hanya menjadi sejarah dan pada akhirnya lekang oleh waktu dan terlupakan.
Untuk mempertahankan bekas-bekas peninggalan dua esk swapraja ini, pemerintah daerah pun mulai melakukan langkah-langkah dalam melindungi situs-situs bersejarah tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bolmut Sofianto Ponongoa, saat bersua dengan awak media.
“Bolmut sangat spesial, karena punya kekayaan sejarah dua eks swapraja, yang sampai saat ini bukti-bukti peninggalannya masih dapat kita jumpai. Sehingga itu, pemerintah akan terus berupaya agar keberadaan peninggalan sejarah itu terus bertahan dan bisa diekplorasi lagi. Agar apa yang sudah mulai hilang bisa kembali diangkat dan diperkenalkan kepada generasi-generasi kita nanti,” ujar Ponongoa.
Menurutnya, bukti sejarah itu menjadi indentitas daerah. Dan apabila ditarik pada bidang pariwisata, pasti akan sangat potensial jika dikelola secara profesional.
“Karena yang menarik para turis itu bukan hanya pada wisata alam atau pantainya, tapi lebih dari itu para turis manca negara datang ke Indonesia untuk mencari hal yang unik-unik, termasuk adat dan budaya di daerah tujuan mereka,” katanya.
Meski kebudayaan tidak masuk dalam bidang Dispar, karena bidang tersebut melekat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Akan tetapi, dalam melakukan pengembangan potensi-potensi kearah pariwisata, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dikbud guna memaksimalkan potensi kebudayaan yang ada di daerah.
“Koordinasi kita akan jalin terus, sehingga dalam pengembangan potensi-potensi yang punya keterkaitan dengan pariwisata dapat terkelola dengan maksimal,” pungkasnya.
Terpisah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Arman Lumoto, saat dikonfirmasi mengatakan, ini merupakan potensi pariwisata yang harus dikembangkan. “Kami berharap hal ini mendapatkan perhatian serius dari Dinas terkait untuk menjaga dan mempromosikan potensi lokal daerah,” kata Arman Lumoto.
(Har)