Trendingpublik.Com, Otomotif – Permintaan mobil hybrid bensin-listrik Toyota melonjak tajam di pasar global. Stok kendaraan ini mulai menipis di negara-negara utama seperti Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa.
Menurut laporan Reuters, lonjakan permintaan menyebabkan kelangkaan suku cadang. Waktu tunggu untuk mendapatkan unit baru juga semakin lama. Beberapa sumber menyebutkan bahwa rantai pasokan Toyota sedang mengalami tekanan besar.
Toyota mengakui lonjakan permintaan ini terjadi di semua wilayah. Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi. “Saat ini, kapasitas produksi kami masih sejalan dengan rencana tahunan dan kapasitas perakitan,” kata Toyota.
Waktu Tunggu Membengkak di Banyak Negara
Data LMC Automotive mencatat penjualan mobil hybrid global meningkat hampir tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Dari 5,7 juta unit pada 2019 menjadi 16,1 juta unit pada 2024.
Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu 60 hingga 70 hari untuk mobil hybrid baru. Angka ini hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020. Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid menjadi model terlaris.
Di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan. Di Amerika Serikat, Prius Hybrid sudah habis terjual sejak Februari. Stok Camry Hybrid juga sangat terbatas.
Kondisi serupa terjadi di India. Waktu tunggu di negara itu bisa mencapai sembilan bulan, tergantung model yang dipesan.
Rantai Pasokan Terhambat
Permintaan tinggi menyebabkan kelangkaan beberapa komponen penting. Salah satunya adalah magnet untuk sistem hybrid dari pemasok Aisin Corp. Kekurangan ini memperlambat produksi rotor dan stator.
Denso, pemasok utama Toyota, juga mengalami keterlambatan pengiriman inverter. Masalah ini berasal dari kemacetan di pemasok tingkat dua dan tiga.
Toyota mempertimbangkan mencari pemasok baru di India. Perusahaan juga membuka opsi untuk memproduksi inverter secara lokal. Namun, Toyota belum memberi rincian lebih lanjut tentang pemasok yang terlibat.
Investasi dan Ekspansi Produksi
Untuk mengatasi kendala pasokan, Toyota meningkatkan kapasitas produksi. Di India, Toyota Kirloskar Motor menambah kapasitas hingga 32.000 unit per tahun. Perusahaan juga berencana menambah 100.000 unit lagi.
Toyota menginvestasikan US$14 miliar untuk membangun pabrik baterai di North Carolina, AS. Langkah ini bertujuan memenuhi permintaan kendaraan hybrid yang terus meningkat.
Meski penjualan Toyota secara keseluruhan turun 7% di China pada 2024, penjualan mobil listrik dan hybrid justru naik 27%.
Pesaing Toyota Juga Kewalahan
Hyundai dan Kia menghadapi tantangan serupa. Hyundai masih kesulitan menambah kapasitas produksi. Di Korea Selatan, pelanggan harus menunggu hingga satu tahun untuk SUV Palisade Hybrid.
Kia Carnival Hybrid memiliki waktu tunggu hingga 10 bulan. Sedangkan Kia Sorento Hybrid perlu sekitar tujuh bulan hingga unit dikirim ke pelanggan.
Permintaan mobil hybrid yang terus meningkat memberi tantangan besar bagi produsen otomotif. Masalah pasokan komponen kini menjadi perhatian utama untuk memenuhi kebutuhan pasar global. (rdks-TP)