Trendingpublik.Com — Turunya aktivitas bersepeda pada kalangan masyarakat berdampak pada pengusaha sepeda yang kini mengalami penurunan pejualan karena sepinya pembeli ditambah dengan aturan PPKM dari pemerintah.
Seperti halnya sepeda Bromptom yang terus mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Pada tahun lalu disaat booming kenaikan harga sepeda berbagai merekpun terjadi kenaikanya cukup tinggi.
Kemudian di awal hingga pertengahan tahun ini sudah mulai mengalami penurunan, sampai berlanjut menjelang akhir tahun 2021. Seperti pengakuan pedagang penurunan harga sepeda Bromptom mencapai jutaan rupiah, berkebalikan dari tahun lalu yang naik sampai dengan jutaan rupiah.
“Waktu tahun lalu (2020) sampai Rp 37 juta M6R atau S6R, sekarang sudah turun ke Rp 34 juta, jadi kira-kira 10%,” kata Pemilik toko sepeda Spin Warriors, Sonny Wahjudi, dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (15/9/2021).
Penyebap utamanya dikarenakan harga permintaan sudah tidak setinggi tahun lalu, sementara stoknya sudah jauh lebih melimpah. Pedagang pun mengakui penurunan harga sangat terasa.
“Karena barang sudah banyak lagi, sesuai hukum ekonomi barang kosong permintaan naik ya harga naik, kalau barang banyak, permintaan turun, harga ikut turun,” kata Sonny.
Penurunan harga sudah terjadi sejak awal hingga pertengahan tahun ini, sehingga kini mulai ke titik seimbangan baru mendekati akhir tahun. Tren booming sepeda lipat mulai menurun yang berdampak pada permintaan juga turun sehingga harga berdampak pada harga yang ikut turun.
Sepeda kelas menegah atas seperti Bromptom memang tetap dicarai oleh sebagain masyarakat yang ekonominya menegah keatas dan penghobi, tapi kini tak sebesar awal pandemik. Saat ini tren bersepeda perlahan mulai pudar sehingga berdampak pada permintaan. (rdks/tp)