banner 728x250

Nahkodai Golkar, Airlangga Hartarto Dinilai Sosok yang Rangkul Semua Pihak

Nahkodai Golkar, Airlangga Hartarto Dinilai Sosok yang Rangkul Semua Pihak
Advertisements

Trendingpublik.Com, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam memimpin Partai Golkar relatif baik dan mampu menyatukan kembali para kader yang dahulunya sempat terbelah.

“Ada kubunya Bamsoet, mampu merangkul semua pihak,” kata Trubus saat dihubungi, Selasa (19/10/2021).

Tidak hanya itu, lanjut Trubus, Airlangga juga bisa menjaga hubungan baik dengan pemerintah sehingga  Golkar mendapat kepercayaan tinggi dari penguasa.

“Hubungan dengan pemerintah di tingkat daerah baik, jarang terjadi intrik-intrik yang merugikan partai,” kata dia lagi.

Selain itu, Trubus melihat tokoh yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu merupakan sosok yang tegas. Bila ada kader yang bermasalah, langsung berikan sanksi secara tegas sehingga tidak sampai viral di masyarakat.

“Airlangga bisa dikatakan turut memajukan Golkar,” kata dia.

Lebih lanjut, Trubus kemudian berbicara mengenai Partai Golkar. Menurutnya, partai berlambang pohon beringin itu adalah partai modern dan demokratis.

“Mereka tidak tergantung dengan tokoh tertentu, kemudian dia tidak primordialisme,” katanya.

Trubus menilai Golkar lebih unggul dibanding partai-partai lain khususnya dalam hal kepemimpinan tersebut. Secara internal, Golkar juga solid meski banyak faksi-faksi tapi mampu berdinamika secara demokratis.

“Golkar ke depan ini bisa leading. Generasi milenial lebih suka jenis partai ini,” ujarnya.

Dia juga melihat Golkar pro masyarakat. Misalnya, dua tokoh mereka yang berada di pemerintahan, yaitu Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan, punya peran bersar dalam penanganan pandemi COVID-19.

“Pak Luhut dan Airlangga menjalankan kinerja yang bagus. Publik trust tinggi,” katanya.

Trubus menambahkan secara struktur dan infratrktur, Golkar juga modern. Tokoh-tokohnya sering saling mengkritik, tapi nuansa bhinneka tunggal ika tetap tinggi.

Meskipun demikian, menurutnya, Golkar punya kelemahan yaitu adanya sejumlah kader yang tersangkut kasus korupsi seperti Azis Syamsuddin, dan Setya Novanto.

“Golkar harusnya bersih dari itu. Kalau bersih bisa jadi penguasa,” tuturnya. (rdks-tp)