banner 728x250

Hizbullah Bantu Hamas Bombardir Israel

Hizbullah Bantu Hamas Bombardir Israel
Advertisements

Trendingpublik.Com, Internasional — Jumlah korban tewas akibat konflik di Jalur Gaza terus meningkat, mencapai angka 313 orang pada hari Minggu (8/10/2023). menurut laporan resmi dari Kementerian Kesehatan wilayah otonom Palestina.

Eskalasi kekerasan ini dipicu oleh serangkaian serangan udara yang ditargetkan terhadap posisi militer Hamas oleh Israel, dalam apa yang disebut sebagai hari kedua pertempuran berturut-turut.

Menurut berita dari AFP, Hamas, kelompok yang mengendalikan wilayah Gaza, memulai konflik ini dengan menembakkan ribuan roket ke Israel dalam serangan mendadak yang terjadi pada hari Sabtu sebelumnya.

Serangan ini memicu respons keras dari Israel yang merespons dengan serangan udara dan artileri yang kuat di wilayah Gaza. Dampaknya adalah kenaikan drastis dalam jumlah korban jiwa dan luka-luka.

Hingga saat ini, sebanyak 1.990 orang dilaporkan terluka dalam pertempuran ini. Sejumlah besar warga Palestina, termasuk warga sipil, terdampak konflik ini yang terus berlanjut.

Selain itu, dilaporkan pula bahwa kelompok militan Hizbullah Lebanon juga terlibat dalam eskalasi konflik ini. Hizbullah meluncurkan puluhan roket dan peluru ke tiga posisi Israel di daerah yang disengketakan di sepanjang perbatasan negara itu dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah menyatakan bahwa serangan ini adalah bentuk solidaritas terhadap perlawanan Palestina. Posisi-posisi Israel dilaporkan terkena serangan langsung.

Militer Israel telah memberikan tanggapan atas serangan tersebut dengan menembaki daerah-daerah yang diidentifikasi sebagai sumber tembakan di sisi perbatasan Lebanon. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan segera mengenai korban jiwa akibat serangan ini.

Konflik yang terus berlanjut di Jalur Gaza telah memicu keprihatinan internasional, dengan sejumlah negara dan organisasi internasional menyerukan agar kedua belah pihak menghentikan kekerasan dan mencari solusi diplomatis untuk mengakhiri konflik ini. (Rdks-TP)