banner 728x250

Gerakan Aktivis 98 Angkat Suara: Dinasti Politik Neo Orde Baru

Foto : Daddy Palgunadi
Advertisements

Trendingpublik.Com, Jakarta – Gerakan Aktivis Gerak 98, yang memiliki akar sejarah dalam perjuangan melawan rezim Orde Baru, kini angkat suara dalam menyikapi terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang mendampingi Prabowo Subianto.

Menurut Jurubicara Gerak 98, Daddy Palgunadi, langkah ini mencerminkan upaya yang mencoba menghidupkan kembali semangat Orde Baru, meskipun dengan wajah yang berbeda, yang diberi label “Neo Orde Baru.”

“Gerak 98 semakin mantap melawan kebobrokan rezim yang mencoba-coba menggunakan segala cara, menunjukkan gejala penyakit Orde Baru yang dulu kita lawan bersama, kini telah berubah bentuk bertransformasi menjadi Neo Orde Baru,” kata Daddy melalui siaran persnya, Senin (23/10/23).

Gerak 98, yang sebagian besar adalah mantan aktivis mahasiswa yang terlibat dalam berbagai organisasi, seperti Forkot, FKSMJ, Frontjak, Famred, Gempur, Front Kota, FPPHR, Gema IPB, KPMB, dan KB UI, telah lama berkomitmen untuk memperjuangkan demokrasi dan perubahan di Indonesia.

Mereka dikenal sebagai pelaku utama dalam perjuangan yang menggulingkan rezim Orde Baru dan memulai era reformasi.

Menurut Daddy, upaya Gibran Rakabuming Raka untuk memasuki dunia politik dan terpilih sebagai wali kota Solo telah menjadi sorotan Gerak 98 sejak awal. Mereka mengamati adanya usaha yang sistematis untuk mengukuhkan posisi Gibran dalam dunia politik.

Daddy juga menegaskan bahwa Gerak 98 akan terus mengawasi dan memantau proses politik yang berkembang, dengan fokus pada kontestasi pemilu yang harus berlangsung jujur dan adil.

Gerakan ini mendesak semua elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam memantau perkembangan politik, karena ada potensi situasi politik yang semakin rumit di masa mendatang.

“Pemilu harus jujur dan adil. Kami tidak tidur, terus mengamati serta mengkalkulasi skenario politik ke depan. Karena bisa terjadi dengan memanfaatkan atau menggunakan elemen aparatur negara, keamanan, birokrasi, dan hukum. Hal ini dapat beresiko tinggi terhadap stabilitas politik dan ekonomi republik,” tegas Daddy Palgunadi.

Menurut Gerak 98, kunci untuk masa depan yang lebih baik adalah memastikan bahwa kekuasaan dipegang oleh pemimpin yang tidak hanya menginginkan kekuasaan demi status quo politik, tetapi yang juga melayani kepentingan rakyat dan memajukan demokrasi. (Rdks-TP)