Aksi Kudeta Militer Myanmar Menewaskan lebih dari 200 Orang

Aksi Kudeta Militer Myanmar Menewaskan lebih dari 200 Orang
Advertisements

Trendingpublik.com, YANGON – Aksi kudeta Militer yang terjadi di Myanmar mengakibatkan tewasnya warga Myanmar dengan jumlah korban Mencapai lebih dari 200 orang sejak kudeta militer berlangsung 1 Februari lalu. Hal ini disampaikan oleh Kelompok masyarakat sipil pengawas tahanan politik Myanmar, pada Rabu (17/3).

Data yang didapatkan oleh Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebutkan, sampai dengan Selasa malam (15/3), sudah sampai 202 orang telah tewas, dengan tambahan 2 orang tewas dari data sehari sebelumnya. Korban lebih lanjut akan ditambahkan saat dikonfirmasi.

Selanjutnya, hingga sampai 16 maret, AAPP melaporkan total masyarakat anti kudeta militer yang telah ditangkap sudah berjumlah 2181 orang. Dengan didakwa atau dihukum sehubungan dengan percobaan kudeta militer 1 Februari.

“Tahanan belum diizinkan untuk bertemu dengan kerabat dan perwakilan hukum mereka, tidak ada yang tahu di mana, karena begitu banyak orang ditahan,” kata AAPP dalam pernyataanya.

Dalam laporan AAPP, Militer melakukan penggerebekan dan menembakkan senjata ke jalan di kota Dawbon dan Dagon Myothit, Wilayah Yangon. Selanjutnya di Monggok, kawasan Mandalay, beberapa orang mengalami luka-luka akibat tembakan senapan mesin militer yang mengarah ke rumah-rumah warga dan di jalan-jalan.

“Beberapa orang yang terluka di tangkap dan meninggal tanpa akses perawatan medis, beberapa orang meninggal karena disiksa selama interogasi,” lapor AAPP.

“Orang-orang di Burma (nama lain dari Myanmar) setiap hari diserang dan dibunuh secara tidak manusiawi oleh kudeta junta militer Myanmar,” tambah AAPP.

Pemberlakuan darurat militer oleh Rezim kudeta Myanmar di Sembilan kota Yangon dan Mandalay pada Senin, sehari setelah pasukan keamanan menembak mati hapir 40 pengunjuk rasa yan menuntut pemulihan pemerintahan sipil.

Saluran TV pemerintah MRTV dan Myawaddy mengumumkan darurat militer di kota-kota Aungmyay Thazan, Chan Aye Thazan, Maha Aung Myay, Pti Gyi Tagon, dan Chan Mya Thazi di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Saluran TV pemerintah juga mengumumkan darurat militer di kota Dagon Utara, Okalapa Utara, Dagon Selatan, dan Dagon Sik Kan Yangon. (rdks)