banner 728x250

100 Orang Tewas Terinjak-injak Saat Menghadiri Acara Keagamaan di India

100 Orang Tewas Terinjak-injak Saat Menghadiri Acara Keagamaan di India
100 Orang Tewas Terinjak-injak Saat Menghadiri Acara Keagamaan di India
Advertisements

Trendingpublik.Com, Internasional – 100 orang tewas terinjak-injak saat menghadiri acara keagamaan Hindu di India utara, kata pihak berwenang.

Peristiwa itu terjadi di sebuah desa di distrik Hathras di negara bagian Uttara Pradesh, sekitar 200 km di tenggara ibu kota nasional, New Delhi, Selasa (2/7/2024).

Kejadian bermula ketika sejumlah kerumunan besar orang berkumpul untuk mendengarkan khotbah dari seorang pendeta, namun saat acara berlangsung badai debu yang dahsyat memicu kepanikan orang-orang yang hadir untuk mencari tempat untuk menyelamatkan diri.

Akibat kekacauan itu, banyak yang tertimpa atau terinjak-injak dan jatuh menimpah satu sama lain ke saluran pembuangan. Setidaknya 116 orang tewas yang terdiri dari anak-anak dan wanita, kata Prashant Kumar, direktur jendral kepolisian di Uttara Pradesh.

Perwira polisi senior Shalabh Mathur juga mengonfirmasi 116 kematian dan mengatakan sedikitnya 18 orang terluka, kantor berita Agence France-Presse melaporkan.

Kepala petugas medis negara bagian, Umesh Kumar Tripathi, mengatakan kepada wartawan bahwa “banyak yang lerluka” telah dirawat di rumah sakit.

Peristiwa kekacauan itu rerjadi saat para hadirin bergegas meninggalkan acara tersebut bersama seorang pemimpin agama bernama Bhole Baba.

Video yang belum terverivikasi di media sosial menunjukkan apa yang tampak seperti mayat-mayat yang ditumpuk di luar rumah sakit setempat. Al Jazeera tidak dapat segera memverifikasi video tersebut.

Petugas polisi Rajesh Singh mengatakan kepadatan mungkin menjadi faktornya. Laporan awal menunjukkan lebih dari 15.000 orang berkumpul untuk menghadiri acara tersebut, yang diizinkan untuk sekitar 5.000 orang.

Orang-orang berkumpul di luar salah satu kamar mayat di kota Etah, tempat banyak korban tewas dibawa, mencari kabar tentang kerabat mereka.

Salah seorang korban selamat, Jyoti, yang dipanggil dengan nama depannya, mengatakan kepada media lokal bahwa kekacauan itu terjadi dengan cepat setelah acara berakhir.

“Semua orang terburu-buru untuk pergi, tidak ada jalan keluar, dan orang-orang saling berjatuhan, ketika khotbah selesai, semua orang mulai berhamburan keluar,” kata Shakuntala, kepada kantor berita Press of India.

Sementara Kepala Menteri Negara Bagian Yogi Aditya memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.

“Intruksi telah diberikan kepada pejabat terkait untuk melakukan operasi pertolongan dan penyelamatan sebagaimana mestinya dan memberikan perawatan yang tepat kepada yang terluka,” tulisnya di X.

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kompensasi sebesar USD2.00 kepada keluarga korban tewas dan USD600 kepada mereka yang terluka dalam “insiden tragis” tersebut.

“Saya turut berduka cita kepada mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Saya mendoakan agar semua yang terluka segera pulih,” tulis Modi di sosial media X.

Presiden Droupadi Murnu mengatakan kematian tersebut “menyedihkan” dan menyampaikan “belasungkawa yang terdalam”.

Kecelakaan mematikan sering terjadi di tempat ibadah di India selama festival keagamaan besar, ketika kerumunan besar berkumpul di area kecil dengan sedikit tindakan keselamatan.

Setidaknya 112 orang tewas pada tahun 2016 dalam sebuah ledakan yang disebapkan oleh pertunjukan kembang api yang di larang di sebuah kuil untuk menandai Tahun Baru Hindu. Ledakan itu menghancurkan bangunan beton dan memicu kebakaran di sebuah kompleks kuil di negara bagian Kerala, tempat ribuan orang berkumpul. (Rdks-TP)