Trendingpublik.Com, MotoGP – Tim pabrikan Ducati Lenovo membantah melakukan team order saat Francesco Bagnaia balapan di Sepang Malaysia. Dimana Bagnaia tinggal selangkah lagi untuk merebut trofi juara dunia balap motor bergensi itu.
Banyak yang menduga bila Gigi Dall’Igna (general manager), Paolo Ciabatti (sporting director), dan Davide Tardozzi (team manager) saat itu akan memutuskan team order untuk Bastianini. Maklum, Bastianini juga memakai Ducati Desmosedici GP tetapi berbeda tahun dengan Bagnaia.
Faktanya, kedua pembalap tetap berduel sengit di lintasan. Bagnaia berhasil mengambil lagi P1 pada lap 14 dan terus memimpin sampai finis di lap 20 dengan unggul hanya 270 per seribu detik atas Bastianini.
Setelah balapan, Tardozzi membantah soal dugaan ia dan kedua koleganya memberikan perintah tertentu kepada para pembalap.
“Seperti biasa, nama pembalap yang membuntuti akan selalu disebutkan di pit board. Kami juga mengatakan kepada penggemar bila pembalap Ducati tidak perlu melakukan overtake berisiko jika ada rider Ducati lainnya di belakang. Publik harus tahu ini,” ucap Tardozzi seperti dikutip Sky Sports Italia.
“Di sisi lain Fabio Quartararo yang secara luar biasa menyelesaikan balapan di P3, saat itu mulai mendekat. Satu hal lain yang menjadi bukti kami tidak melakukan team order adalah status Bastianini.
“Ia tengah bersaing (dengan pembalap Aprilia, Aleix Espargaro) untuk memperebutkan peringkat ketiga klasemen. Jadi, ia jelas butuh poin besar. Bastianini terlihat sangat piawai mengatur ritme saat membayangi Bagnaia dan melibasnya.”
Pun begitu, menurut Tardozzi, saat memimpin tiga lap, Bastiaini sebetulnya justru melambat. Waktu lap dan data telemetri membuktikan hal tersebut.
“Saat menekan Bagnaia, waktu lap Bastianini ada di 2:0,6 menit tetapi saat di depan justru hanya 2:1 menit. Logikanya, saat memimpin Anda seharusnya justru membuat 2:0,6 menit saat di depan,” tutur pria asal Italia tersebut.
Di sisi lain, dari pernyataannya Tardozzi juga tidak mengkritik Bastianini. Sebaliknya, ia memuji juara dunia Moto2 2020 itu seraya menyebut Bastianini akan menjadi salah satu calon kuat kampiun MotoGP 2023 nanti.
“Yang jelas, tolong hentikan pernyataan ataupun anggapan bila kami peramal, penentu nasib orang. Yang kami katakan kepada para pembalap adalah jangan mengambil risiko terlalu tinggi bila tidak mendesak,” tutur Tardozzi.
“Publik juga harus mengetahui kepentingan pembalap dan seharusnya melihat waktu lap karena Bastianini memang lebih lambat saat berada di posisi terdepan.” (rdks-TP)