Trendingpublik.Com, Internasional – Pihak Barat khawatir bila tiga negara ini beri dukungan dalam perang Rusia. Diberitakan beberapa waktu lalu dimana ribuan tentara Korea Utara yang diinformasikan intelejen Amerika Serikat (AS) telah tiba di Rusia untuk melakukan latihan pada bulan ini.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa pasukan tersebut dikerahkan untuk memperkuat dalam medan perang Moskow di Ukraina.
Dilnasir dari CNN, menurut analisis penulis senior Digital Worldwide Simone McCarthy, bahwa tingginya kewaspadaan di Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya serta meningkatnya koordinasi antara negara-negara anti barat menciptakan ancaman keamanan yang jauh lebih luas dan mendesak, dimana kemitraan yang bersifat praktis akan berkembang menjadi hubungan militer yang lebih lama.
Menurut Simone, sebuah kelomok yang didukung Kongres Amerika telah mengevaluasi strategi pertahanan Amerika yang menjuluki Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara sebagai poros kemitraan jahat yang berkembang.
Kekhawatiran pihak Barat pada tiga negara yakni, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara sebagai musuh bersama terhadap AS semakin mendorong negara ini untuk bekerja sama memperkuat ancaman yang ditimbulkan dari mereka terhadap Washington atau sekutu-sekutunya.
Pada perang di Ukraina dimana ratusan pesawat tak berawak Iran menjadi bagian dari serangan Moskow terhadap Ukraina, dan bulan lau AS mengatakan Teheran juga telah menambah pengiriman rudal balistik jarak pendek ke Rusia.
Sementara itu, China dituduh memberi daya pada mesin perang Rusia dengan sejumlah barang seperti mikroelektronika dan peralatan mesin, yang digunakan untuk persenjataan. AS juga pertama kalinya pada minggu lalu menghukum dua perusahaan China karena memasok sistem persenjataan lengkap. Ketiga negara tersebut membantah bahwa mereka telah memberikan dukungan tersebut.
“Jika Korea Utara turut berperang, niat mereka adalah untuk berpartisipasi dalam perang ini atas nama Rusia, itu adalah masalah yang sangat serius, dan itu akan berdampak tidak hanya di Eropa, itu juga akan berdampak pada hal-hal Indo-Pasifik juga,” kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat LIoyd Austin, dikutip dari CNN.
Kemitraan militer Korea Utara dengan Rusia sekarang menghubungkan konflik panas yang melelahkan di Eropa dengan periode yang sangat menegangkan dalam konflik dingin di Semenanjung Korea, karena pimpinan Korea Utara Kim Jong Un telah meningkatkan ancamannya terhadap Korea Selatan, yang secara teknis masih berperang denganya. (pk)