Trendingpublik.Com, Dhaka – Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengundurkan diri dan melarikan diri ke India pada hari Senin (5/8/24) setelah kediaman resminya diserbu oleh para pengunjuk rasa yang marah.
Euforia melanda jalan-jalan di Dhaka saat para pengunjuk rasa merayakan berakhirnya 15 tahun kekuasaan Hasina. Mereka menaiki tank dan memanjat patung megah ayah Hasina, pemimpin kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman, sebelum menyerang patung tersebut dengan kapak.
Dalam pidato nasional, Panglima Militer Bangladesh, Jenderal Waker-uz-Zaman, mengkonfirmasi pengunduran diri Hasina dan mengumumkan bahwa militer akan membentuk pemerintahan sementara. Berbicara di hadapan ribuan pengunjuk rasa, yang sebagian besar terdiri dari pemuda dan pelajar, ia berjanji untuk memenuhi tuntutan mereka dan memulihkan perdamaian di negara tersebut.
“Militer tidak akan menembaki siapa pun, polisi tidak akan menembaki siapa pun, saya sudah memberi perintah,” tegasnya.
Seorang pejabat senior dari Kementerian Luar Negeri Bangladesh menginformasikan bahwa Hasina kini berada di lokasi yang lebih aman dekat Delhi, India. Gambar-gambar menunjukkan api mengepul dari kendaraan di dekat rumah Hasina, sementara para pengunjuk rasa menghancurkan dinding dan menjarah isi rumah tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, militer dan polisi bentrok dengan demonstran di sekitar kediaman Hasina. Sedikitnya 91 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan yang terjadi pada hari Minggu, menjadikannya hari paling mematikan dalam sejarah protes terkini negara tersebut.
Bentrokan tersebut dipicu oleh tuntutan penghapusan kuota jabatan pegawai negeri yang dianggap diskriminatif dan pengunduran diri perdana menteri. Kerusuhan meluas ke kota-kota lain seperti Rajshahi, Barisal, dan Chittagong, mendorong pemerintah memberlakukan jam malam nasional tanpa batas waktu.
Presiden Bangladesh, Mohammed Shahabuddin, pada hari Selasa mengumumkan pembebasan pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri Khaleda Zia, bersama dengan mahasiswa pengunjuk rasa dan mereka yang ditangkap atas “kasus palsu.”
Shahabuddin mengatakan parlemen saat ini akan segera dibubarkan dan pemerintahan sementara akan dibentuk setelah berkonsultasi dengan semua pihak untuk menyelenggarakan pemilihan umum sesegera mungkin. (pk)