Trendingpublik.Com, Health – Lisa Pisano, penerima transpalasi ginjal babi meninggal dunia. Pisano merupakan wanita pertama yang menerima transplantasi ginjal babi hasil suntingan gen sekaligus pompa jantung mekanis, meninggal dunia pada hari Minggu.
Menurut NYU Langone Health, tempat dia menjalani operasi. Lisa Pisano menerima transplantasi tersebut pada 12 April, namun organ tersebut gagal berfungsi karena aliran darah yang terbatas dan harus diangkat pada 29 Mei.
Transplantasi ini merupakan yang pertama kali dilaporkan pada seseorang dengan pompa jantung mekanis dan transplantasi kedua yang diketahui dari ginjal babi yang diedit gennya ke penerima yang masih hidup.
Ini juga menjadi yang pertama ditransplantasikan bersama dengan kelenjar timus hewan tersebut. Dr. Robert Montgomery, direktur Institut Transplantasi Langone NYU, menyebut Pisano sebagai individu yang pemberani dan altruistis dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Lisa Pisano sempat mengatakan dalam konferensi pers setelah prosedur bahwa meskipun transplantasi organ tidak berhasil untuknya, mungkin bisa berhasil untuk orang berikutnya.
“Setidaknya ada yang akan mendapat manfaat darinya,” ujarnya.
Montgomery menegaskan bahwa kontribusi Pisano terhadap dunia kedokteran, pembedahan, dan xenotransplantasi tidak bisa dilebih-lebihkan.
“Lisa membantu kita lebih dekat untuk mewujudkan masa depan di mana seseorang tidak harus mati agar orang lain dapat hidup,” katanya.
Setiap delapan menit, satu orang lagi ditambahkan ke daftar tunggu transplantasi, dan 17 orang dari daftar ini meninggal setiap hari saat menunggu organ, menurut Organ Procurement and Transplantation Network.
Para ahli melihat xenotransplantasi, yang melibatkan penggunaan organ dari spesies lain, sebagai solusi potensial untuk mengatasi kekurangan organ donor yang tersedia.
Dokter di AS melakukan xenotransplantasi dalam kasus yang jarang terjadi dengan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.
Pisano mendapatkan izin tersebut melalui kebijakan perluasan akses atau “penggunaan penuh belas kasih” dari badan tersebut, yang memungkinkan pasien yang sakit parah tanpa pilihan pengobatan lain untuk mengakses produk medis eksperimental.
NYU Langone dalam rilis beritanya mengatakan bahwa Pisano tidak dapat menjalani transplantasi standar karena gagal jantung dan penyakit ginjal stadium akhir yang memerlukan dialisis rutin.
Sebelum menjalani xenotransplantasi, Pisano mengatakan telah “mencoba segala cara” dan berharap operasi tersebut akan memberinya waktu untuk bermain dengan cucu-cucunya.
Ginjal babi yang diterima Pisano telah dimodifikasi secara genetik untuk menghindari antibodi manusia yang biasanya mendeteksi dan menyerang organ asing.
Kelenjar timus babi, yang berperan dalam kekebalan tubuh, ditempatkan di bawah penutup ginjal babi untuk lebih membantu tubuh Pisano menerima organ tersebut.
Namun, ginjal tersebut diangkat pada bulan Mei setelah dipastikan tidak lagi memberikan kontribusi yang cukup untuk membenarkan kelanjutan pengobatan imunosupresi.
“Keberanian Pisano memberi harapan kepada ribuan orang yang hidup dengan gagal ginjal atau jantung stadium akhir yang dapat segera memperoleh manfaat dari pasokan organ alternatif,” kata Montgomery dalam pernyataan hari Selasa. (pk)