Israel dan Hamas Setuju untuk Gencatan Senjata

Israel dan Hamas Setuju untuk Gencatan Senjata
Advertisements

Trendingpublik.Com, Internasional – Pemerintah Israel dilaporkan setuju untuk gencatan senjata sementara dengan Hamas, menandai potensi jeda dalam konflik yang sedang berlangsung. Kesepakatan ini muncul setelah lebih dari enam jam diskusi intens di antara anggota kabinet, mencapai puncak dalam pemungutan suara sekitar pukul 03:00 waktu setempat.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Hamas berkomitmen untuk membebaskan 50 perempuan dan anak di bawah usia 19 tahun setiap hari, sebagai imbalan atas pembebasan 150 perempuan dan anak Palestina yang saat ini ditahan di penjara Israel.

Hal ini ditegaskan Hamas dalam sebuah pernyataan dimuat Reuters dan The Guardian, Rabu (22/11/2023). Pernyataan itu mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan semua pertempuran selama empat hari dan Israel sepakat untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di Gaza selama periode tersebut.

“Lalu lintas udara akan dihentikan sepenuhnya di Gaza selatan selama empat hari dan selama enam jam setiap hari di utara,” kata Hamas.

“Ratusan truk akan diizinkan membawa bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Gaza,” lanjutnya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendukung gencatan senjata sementara ini, menekankan komitmen pemerintah untuk repatriasi semua sandera. Kesepakatan ini dianggap sebagai langkah pertama menuju tujuan tersebut.

Namun, Israel mengklarifikasi bahwa niatnya adalah melanjutkan operasi udara dan darat setelah semua sandera dibebaskan, dengan menegaskan bahwa Hamas harus dihancurkan.

CNN International melaporkan bahwa Israel akan menghentikan serangan selama empat hari, seiring dengan pembebasan 50 sandera setiap hari oleh Hamas, terutama perempuan dan anak-anak.

Pernyataan resmi dari pemerintah Israel juga mengindikasikan kemungkinan perpanjangan gencatan senjata. Untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan, jeda akan diperpanjang satu hari lagi.

Meskipun pemerintah Israel berkomitmen untuk mengembalikan semua sandera, mereka tetap diam tentang pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Aspek ini, diyakini sebagai bagian penting dari kesepakatan yang dimediasi Qatar, tidak disebutkan secara eksplisit.

Hamas sebelumnya telah membebaskan empat sandera, termasuk warga AS Judith Raanan (59) dan putrinya Natalie Raanan (17) pada 20 Oktober, serta warga Israel Nurit Cooper (79) dan Yocheved Lifshitz (85) pada 23 Oktober. (Rdks-TP)

Exit mobile version