ISLAMI  

Ini Usia Terbaik Buat Anak Belajar Berpuasa

Advertisements

Trendingpublik.Com – Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik buat anak, tentunya perilaku yang baik yang soleh dan soleha, kita sebagai orang tua wajib mengajari anak-anak kita untuk berpuasa Ramadhan agar terbiasa menjalaninya.

Dilansir dari NU Online, Senin (28/3/2023) Pengurus Cabang Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (KLNU) Sumenep dr H Slamet Riadi mengatakan, untuk usia 3-5 tahun dianggap waktu yang sangat baik oleh sebagian orang tua untuk mengajari anak belajar berpuasa.

“Namun coba perhatikan lagi, apakah di usia tersebut anak sudah bisa mengenal mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan? Bagi kami bersosialisasi menjadi salah satu pertimbangan apakah anak sudah bisa memulai puasa,” ungkap Slamet.

“Kenapa demikian? Ketika anak lebih bisa menikmati kebersamaan, memperhatikan aktivitas sekelilingnya, dan mulai meniru apa yang dilakukan orangtua atau orang dewasa di dekatnya, maka di momen ini anak jauh lebih bisa diberikan pemahaman mengenai puasa,” kata Slamet.

Berangkat dari inilah ia mengimbau agar orang tua tidak perlu terlalu susah memberikan penekanan dan pemahaman, karena anak sudah bisa mencerna sendiri apa dan mengapa suatu hal bisa terjadi.

Selain kesiapan mental, kata dr Slamet, hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah kondisi fisiknya. Beberapa ahli medis merekomendasikan, untuk mengajari anak memulai puasa di usia 7 tahun. Pertimbangan ini dikarenakan usia berpengaruh pada cadangan glikogen seseorang. Semakin muda usianya, maka semakin sedikit pula cadangan glikogen yang dimilikinya.

“Cadangan glikogen berperan penting pada saat puasa untuk menjaga kadar gula dalam darah. Ketika glikogen habis maka akan timbul risiko hipoglikemia atau kadar gula darah rendah di bawah normal,” ujarnya.

Ia menjelaskan, menurut Stanford Children’s Health hipoglikemia pada anak bisa terjadi ketika anak tidak makan tepat waktu, kekurangan makanan, atau beraktivitas yang lebih banyak dari biasanya.

“Pusing, berkeringat, kelaparan, lekas marah, kulit pucat, gerakan kikuk atau tersentak-sentak, kehilangan konsentrasi, kebingungan, kejang, sensasi kesemutan di sekitar mulut adalah gejala anak mengalami hipoglikemia,” terangnya. (rdks-TP)

Exit mobile version